kartunet.com |
Masyarakat itu kejam, mereka sering menganggap disabilitas sebagai penghalang. Mereka cenderung mengucilkan dan mencemooh si disabilitas, padahal belum tentu yang berlaku demikian lebih baik dari pada mereka yang distabilitas. Pernah saya melihat sekelompok anak, mungkin usia 7-10 tahun. Tapi mereka semua sungguh luar biasa, mereka mendirikan sebuah band. Ada yang bisa bermain, gitar, piano, drum, dan yang paling saya ingat adalah si vokalist. Suaranya sangat merdu, wajahnya manis dan polos, lagu yang ia nyanyikan adalah “Laskar Pelangi”. Tak sedikit orang yang bangga dan terbuka hatinya bahwa kekurangan tak menghalangi kesuksesan.
Tapi, pada nyatanya penyandang distabilitas di bedakan. Meskipun mereka memiliki potensi yang luar biasa tapi kebanyakan orang yang saya amati, mereka tetap meremehkan si distabilitas, dan tak sedikit pula orang yang peduli kepada si distabilitas yang kelebihannya belum bisa di tonjolkan, untuk merenungi ini dengarkan lagu D'masiv "Jangan Menyerah".
Banyak tayangan yang disiarkan untuk membantu meringankan beban para distabilitas seperti “Peduli Kasih”, banyak orang yang menyaksikan tayangan itu, namun juga masih banyak yang mengabaikan adanya tayangan tersebut.
Meskipun banyak orang yang tidak peduli dengan yang namanya distabilitas, namun tidak menutup kemungkinan bahwa di balik itu semua ada juga orang-orang yang peduli dengan si distabilitas. Saya pernah menyaksikan di televisi, bahwa ada orang yang sangat peduli. Contoh yang terlihat adalah para artis ibukota yang juga sering membantu membiayai pengobatan para distabilitas yang membutuhkan dana untuk operasi misalnya.
Peran Kartunet terhadap si Penyandang Disabilitas
Peran Kartunet terhadap si Penyandang Disabilitas